Pages - Menu

Dalil menjaga kesehatan



“DALIL-DALIL AL-QUR’AN TENTANG PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN”

            Didalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat tentang hal ini antara lain
1.      Al-Baqarah ayat 282
2.      Al-Maidah ayat 6
3.      Al-Anfaal ayat 11
4.      Al-Hajj ayat 26
5.      Al-Muddatsir ayat 4
6.      Al-Baqarah ayat 125
7.      At-Taubah ayat 108
8.      Al-Furqan ayat 48
9.      Al-Ahzab ayat 33
10.  Al-Waqi’ah ayat 79

Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt untuk kepentingan dan keselamatan, kebahagian serta kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu Islam sebagai yang sanggup mengantar dan memberikan keselamatan hidup secara utuh, memiliki ajaran secara lengkap, yang mencakup segala aspek kehidupan umat manusia termasuk didalamnya masalah kesehtan,secara khusus kesehatan yang dikehendaki Islam meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial.
            Kesehatan merupakan salah satu rahmat dan krunia Allah yang sangat besar yang diberikan kepada umat manusia, karena kesehatan adalah modal pertama dan utama dalam kehidupan dan kehidupan manusia. Tanpa kesehatan manusia tidak dapat melakukan kegiatan yang menjadi tugas serta kewajibannya yang menyangkut kepentingan diri sendiri, kelurga dan masyarakat mapun tugas dan  kewajiban melaksanakan ibadah kepada allah swt.
            Selain merupakan rahmat dan karunia Allah Swt kesehatan merupakan amanah yang wajib kita syukuri dengan cara menjaga, memellihara, merawat dan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang diridhoi Allah Swt. Mensyukuri nikmat kesehatan berarti menjadikan kesehatan sebagai modal utama dalam melaksankan serta meningkatkan amal shaleh dan ketaatan kepada Allah Swt.
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, mendapat perhang besar dalam Islam. Islam mengnjukrkan untuk hidup serba sehat, didahului oleh perintah mewujudkan kesucian dan kebersihan. Oleh karena itu pembahasan dalam kitab Fiqih diawali pembahsan mengenai “thaharah” artinya “kebersihan”. Seseorang akan sholat terlebih dahulu harus suci serta bersih dari hadast dan na’jis baik tubuh, pakaian maupun tempat yang akan dipergunakan untuk sholat demikian pula ibadah lain seperti Itikaf. Thawaf dan mem baca Al-Qur’an.
            Demikian besarnya perhatian Islam terhadap kesehatan umatnya dapat kita lihat dari adanya beberapa dipensasi atau rukhshah yang disyariatkan seperti kebolehan bertayamum bagi orang yang sakit yang apabila terkena air penyakitnya bertambah parah. Demikian pula dibolehkan berbuka puasa bag. Demikian pula dibolehkan berbuka puasa bagi musafir, ibu yang sedang mengandung, ibu menyusui, orang yang sedang sakit dan lanjut usia dengan menggantinya pada hari lain atau membayar fidiyah.
            Betapa besar perhatian islam terhadap masalah kesehatan dapat dilihat pula dari tuntunan mengenai cara mendapatkan makanan, mengolah dan memakannya. Islam memrintahkan manusia untuk memperoleh makanan dengan cara  yang sah dan hahal. Jika seseorang makan atau minum hendaknya tidak berlebihan. Islam menetapkan adanaya beberapa jenis makanan dan minuman yang dihramkan karena dapat membahayakan kesahatan jasmani, rohani dan akal pikiran.
            Besarnya perhatian Islam terhadap kesehatan ini dapat dilihat dari urutan tutunan yang tercantum dalam Al-Qur’an. Surat pertama yang diturunkan mengenai manusia untuk berpengetahuan ( surat Al-Alaq). Sedangkan surat yang kedua mengajak manusia untuk memperhatikan soal kebersihan.
            Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Muddatsir ayat 4
“dan pakaianmu bersihkanlah”     
Demikianpula perhatian Islam  terhadap perorangan seperti dinyatakan dalam sebuah hadist Rasullah Saw.

Artinya:
Kalaulah tidak memberatkan ummatku, niscaya aku wajibkan mereka menggosok gigi setiap hendak melakukan wudhu. (HR-Al-Baikhaqi,Malik,Assyafii dan Hakim)
            Islam mengatur cara berwudhu dengan mendahulukan membasuh kedua belah tangan, dimaksudkan agar dapat diketahui keadaan air tersebut sebelum mengenai anggota wudhu’ lainnya. Disamping itu dimaksudkan juga agar kotoran dan bakteri yang mungkin ada di kedua belah tangan tersebut dapat dibersihkan terlebih dahalu.
Dalam hal menjaga kebersihan makanan, agar tidak terkena hama penyakit, Rasullah Saw bersabda:



Arinya:  tutuplah bejana dan tempat minum, sebab seseungguhnya dalam setahun ada satu
Malam waktu wabah penyakit diturunkan, bila wabah itu lewat sedang makanan/minuman terbuka, maka wabah tersebut akan masuk kedalamnya(HR.Ahmad dan Muslim)
Selanjutnya Islam pun memberikan tuntunan dalam hal menjaga kesehatan lingkungan, yang diungkapkan dalam hadist:


Artinya:Maka bersihkanlah pekaranganmu dan ruang tempat tinggalmu, dan janganlah
Kamu seperti orang yahudi yang menumpuk-numpuk sampah dirumah.(HR.Al-Bazzar)

Artinya:jauhilah hal-hal yang menyebabkakn timbulnya 3(tiga) laknat: membuang kotoran
Di sumber air bersih,dijalan raya dan ditempat berteduh(HR.Abu Daud)
Manusia diciptakan Allah sebagai mahluk yang paling sempurna , dimuliakan lebih dari mahluk lain. Manusia dijadikan khalifah dimuka bumi, dan diberi tugas untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. Manusia diberikan berbagai nikmat oleh Allah, nimamat paling tinggi sesudah iman dan islam ialah kesehatan yang harus kita syukuri oleh segenap manusia dalam hidupnya. Allah Swt juga menempatkan kesehatan jasad dan alat-alat tubuh sebagai amanat yang diserahkan kepada manusia untuk dipelihara dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian untuk dijaga agar berfungsi dengan baik digunakan untuk beramal sholeh.
Allah Swt berfirman pada ayat 1-4 surat At-Tiin


Artinya: Demi (buah) Tin dan buah Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi Kota (Mekkah)
Ini yang aman, sesungguhnya Kami kelak menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Juga pada surat Al-Isroa’ ayat 70 Allah Swt berfriman.


Artinya: Dan sesungguhnya Kami muliakan anak Adam, Kami angkat mereka di daratan
Dan dilautan, Kami beri mereka rizqi, dari yang baik-baik dan Kam lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang telah Kami ciptakan.
Sejalan dengan firman Allah Swt ini Nabi bersabda:

Artinya: Orang mikmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada orang
Mukmin yang lemah.
            Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih disukai Allah, dengan kekautan itulah makna hidup manusia dapat dicapai. Memperhatikan dan menjaga kesehatan merupakan upaya yang harus selalu dilakukan dengan tetap kuat dan tidak menjadi lemah. Islam mengenal satu konsep yang dinamik tentang kesehatan didalamnya tercakup pengertian tentang “SHIHHAH” yaitu keadaan jasmani yang memungkinkan seluruh anggota tubuh berfungsi dengan baik. Di atas pengertian shihhah tersebut masih ada pengertian tentang “AAFIYAH” ialah suatu keadaan yang lebih afdhal yang dampaknya menjangkau kebahgian manusia di dunia dan akhirat.
            Menurut penelitian Imam Ibnul-Qayyim Al-Jauzy upaya yang dilakukan Islam dalam mewujudkan kesehatan terdiri dari tiga macam kegiatan sebagai berikut :
1. Memelihara kesehatan.
Atas dasar ini Islam memperbolehan orang tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan karena uzur seperti sakit atau musafir. Bagi orang sakit tujuannya agar cepat sembuh dan pulih kembali kesehatannya. Bagi musafir agar kondisi fisik dan kesehatannya tetap stabil, sebab dalam keadaan lapar dan haus disertai pengeluaran tenaga dalam berpergian dapat menyebabkan badan menjadi lemah dan jatuh saki, sesuai dengan firman Allah Swt Surat Al-Baqarah 184:

Artinya: Maka jika diantara kamu ada yang saki atau dalam perjalanan (lalu berbuka)
Maka(wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari ya ng ditinggalkan itu pada hari yang lain.
2. Menjaga diri agar penyakit tidak semakin parah.
Atas dasar ini Islam memperbolehkan tayamum bagi orang sakit sebagai ganti dari wudhu’ atau mandi apabila ia kuatir penyakitnya akan bertambah parah bila terkena air. Hal ini berdasarkan ayat Al-Qur’an surat AN-Nisa 43




Artinya: Dan jika kamu sakit dan dalam musafir atau datang dari buag air atau kamu
Menyetuh perempuan, kamu tidak mendapatkan air maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik(suci).

Menghilangkan hal-hal yang apabila dibiarkan akan menyebabkan sakit. Atas dasar ini diperboleh kan mencukur rambut bagi orang yang sedang Ihram karena banyak ketombe atau kutu sehingga menggagu konsentrasi ibadah . Hal ini berdasarkan ayat :


Artinya:Jika ada diatara kamu yang sakit atau gangguan di kepalanya (lalu bercukur)
Maka wajiblah atasnya berfidiyah yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkorban (Al-Baqarah 196)
            Berdasarkan hal ini semua maka Islam memberi tuntunan agar orang membiasakan makan dan minum secara teratur serta memperhatikan gizi, istirahat dan tidur secukupnya, menjaga stamina badan agar selalu stabil melalui olahraga. Islam melarang seseorang shalat dalam keadaan sangat mengantuk, menahan kentut, menahan kencing, menahan buang air, atau terlalu lapar, bahkan apabila terjadi dua pilihan antara shalat dan makan , maka Islam mengajarkan agar makan terlebih dahulu, hal ini tentusaja bila waktu shalat masih panjang.
            Dengan demikian Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan prilaku yang kita praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan  seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu mendorong dirinya sendiri dibidang kesehatan untuk mencapai drajat kesehatan yang kita harapkan
            Ajaran Islam menentukan penganutnya supaya hidup sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu umat Islam harus melaksanakan berbagai upaya pembinaan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga upaya memahami ilmu kesehatan,maupun upaya untuk berobat, memelihara kesehatan, mencegah berjangkitnya suatu penyakit dan sebagainya.
            Takdir sebagai salah satu rukun iman telah disepakati oleh jumhur ulama sebagai suatu kewajiban setiap muslim untuk meyakininya, namun kita sebagai umat islam tidak dapat menyerah begitu saja kepada takdir, harus ada upaya kearah itu
Sebagaimana firman Allah Swt surat Ar-Ra’ad ayat 11

Artinya:Sesungguhnya   Allah   tidak  mengubah  keadaan  suatu kaum  sehingga mereka
Mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.  
            Diantara praktek yang dijumpai dalam sejarah Islam adalah kebijaksanaan yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khatab. Diwatu Umar bin Khatab menarik tentaranya dari Syiria karena didaerah tersebut berjangkit wabah sampar, sebahagian sahabat berkeberatan atas kebijaksanaan tersebut, mereka mengangap Khalifah Umar melarikan diri dari takdir Allah terhadap anggapan tersebut Khalifah Umar menjawab dengan tegas :”Ya aku lari dari kehedak Allah, tetapi menuju kehendak Allah”. Apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar tidak berarti menentang takdir Allah, tetapi justru berusaha supaya terhindar dari musibah yang buruk yakni penyakit wabah sampar.
            Dengan pemahaman takdir seperti itu, isalam menganjurkan dan cendrung mewajibkan seseorang untuk mampu memlihara kesehatan baik perorangan, keluarga maupun masyarakat. Untuk itu ada beberapa tuntunan yang perlu kita perhatikan sekaligus meningkatkan drajat kesehatan meliputi 4 hal yaitu 1. Penyuluhan, 2. Prepentif atau pencegahan 3.kuratif atau pengobatan dan rehabilitatif yaitu pemulihan.
1. Peningkatan Penyuluhan ( Promosi )
            Untuk mendapatkan drajat kesehatan yang optimal, setiap orang harus berupaya meningkatkan drajat kesehatannya meskipun dalam keadaan tidak sakit. Meningkatnya drajat kesehatan merupakan salah satu langkah dalam upaya melestarikan dan meningkatkan mutu kehidupan.
            Islam mengutamakan peningkatan drajat kesehatan salah satu yang sangat ditekankan dalam upaya meningkatkan drajat kesehatan adalah menjaga kesehatan baik kebersihan perorangan, maupun kebersihan lingkungan kkita. Berulangkali Nabi Saw menganjurkan dan memberi teladan dalam hidupnya, tentang penjaan dan peningkatan kebersihan lingkungan. Contoh ynag sangat jelas ialah anjuran untuk mandi, terutama dalam keadaan tertentu, begitupula membersihkan lingkungan hidup dan alat-alat rumah tangga: Allah Swt berfirman surat At-Taubah 108

Artinya:Didalamnya   ada   orang-orang  yang ingin  memberikan diri, dan Allah menyukai
            Orang-orang yang bersih.
Rasullah Saw bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh turmudzi  dari sa’ad


Artinya:Sesungguhnya   Allah   itu baik menyukai   yang baik, bersih  menyukai yang bersih,
Murah menyukai kemurahan, dermawan menyukai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman/pekarangan dan janganlah kamu meniru orang-orang yahudi.

Artinya: Kebersihan adalah sebagian dari Iman
Pada hadits lain Rasullah bersabda:

Artinya:Mandi  adalah  merupakan   keharusanbagi   setiap   muslim   dalam   tujuh   hari,
             Membersihakan rambut dan tubuhnya(HR.At-Thabrani dari Ibnu Abbas)
            Disamping itu terdapat pula hadist-hadist mengenai anjuran-anjuran mebersihkan gigi, membersihkan tangan, mulut dan anggota tubuh yanng lain. Selain masalah kebersihan makanan juga merupakan suatu hal sangat diperhtikan. Allah memerintahkan manusia untuk memakan makanan yang baik dan halal, bergizi dan dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Makanan yang baik lagi halal akan mempertinggi fungsi alat-alat tubuh. Makanan yang kurang baik merupakan sumber penyakit.
Firman Allah Swt surat Al-Baqarah ayat 172

Artinya:Hai orang –orang yang beriman, makanlah diantara rizqi yang baik-baik yang kami
            Berikan kepadamu.

Artinya:NHai sekalian manusia,makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi
            Pendengar muslimin muslimat rahimakumullah marilah kita budayakan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan keluarga dan masyarakat kita Amin.
Hadist Nabi R. Al-Hakim,At-Turmuzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahih mereka.


Artinya:Tak ada yang lebih buruk daripada seseorang yang mengisi perutnya melebihi batas,
Cukuplah bagi seseorang beberapa suap yang membuat tubuhnya tegak seharusnya perit itu sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas.
2. Pencegahan (Preventif)
            Salah satu sebagai upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya pencegahan atau prepentif untuk mencapai tingkat derajat kesehatan yang optimal pada diri kita, keluarga, masyarakat serta lingkungan kita. Khusus untuk kepentingan kesehatan ibu dan anak, upaya pencegahan terhadap penyakit menular tertentu dilakukan melalui imunisasi. Upaya ini dianggap sangat bermanfaat dan dapat dilakukan dengan mudah dan murah.
             penyakit yang menimpa seseorang selalu dirasakan sebagainsesuatu yang menyusahkan. Untuk menghindarinya, sebaiknya mengamkbil langkah pencegahan. Untuk menegarkan betapa pentingnya upaya pencegahan penyakit. Islam memberikan tuntunan sebagaimana sikap tegar yang ditunjukan Rasulallah SAW. Dengan memerintahkan umatnya agar mengakui darkan diri dari penyakit dan mengisolasikan diri pada saat terkena penyakit menular agar orang-orang lain tidak ketularan penyakit tersebut. rasulallah SAW bersabda :



Artinya :”At-Tha’un (penyakit menular) adalah na’jis yang dikirimkan kepada suatu golongan dari golongan orang israil dan kepada orang-orang sebelummu. Maka apabila kamu mendengar penyakit menular tersebut terjangkit disuatu tempat, janganlah kamu memasuki daerah tersebut . dan apabila di suatu tempat berjangkit penyakit menular tersebut sedang kamu sedang kamu berada di dalamnya janganlah kamu keluar atau lari dari padanya.”(HR. Bukhari dan Muslim).
            Penjagaan diri pada waktu sehat, lebih baik dari pada pengobatan pada waktu sakit. Allah SWT. Melarang manusia membiarkan dirinya binasa. Sunnah nabi pada riwayat para sahabat menunjukan berbagai upaya untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit seperti di nyatakan dalam Al-Quran serta beberapa hadist Rasulallah SAW. Sebagai berikut :
Artinya :”dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan”.( Al-Baqarah;195).
            Nabi bersabda:


Artinya :” tutuplah bejana dan tempat minummu, sebab sesungguhnya dalam setahun ada stu malam waktu wabah penyakit diturunkan. Bila wabah itu lewat sedang makanan atau minuman terbuka, maka wabah tersebut akan masuk kedalamnya”(HR. Ahmad dan Muslim).

Artinya :”orang yang sakit jangan dibawa mendekati orang yang sehat”,(HR. Bukhari dan muslim).
            Bila setiap orang diharuskan memelihara kesehatan , maka berusaha mencegah timbulnya penyakit merupakan keharusan pula, sepertinya halnya upaya memberikan sentuhan kekebalan (imunisasi) kepada ibu hamil, bayi, dan anak. Imunisasi memberikan perlindungan yang efektif terhadap anak dari serangan beberapa jenis penyakit tertentu  dengan imunisasi anak dapat hidup secara sehat karna tubuhnya telah kebal dari gangguan pe nyakit harapan  serta peluang untuk hidup selanjutnya menjadi semakin besar.
            Kondisi anak seperti itu sangat memungkinkan untuk mampu tambah dan berkembang secara optimal. Dengan kata lain anak yang memiliki derajat kesehatan yang tinggi mempunyai masa depan yang cerah. Kesehatan yang sempurna menjadikan anak cerdas, terampil, kreatif, berguna bagi diri, keluarga, masyarakat dan agamanya. Anak yang seperti inilah yang dapat menjadi anak yang shaleh dan shalehah.
            Oleh karnanya pencegahan atau tindakan prepentif ini yang perlu dan penting kita laksanakan lebih-lebih setiap tahun didaerah kita ini ada musim-musim tertentu waktu atau masa penyakit itu kerja melanda seperti demam berdarah diare atau colera yang lebih kita kenal dengan sebutan mutah berak.
            Untuk itu tidak ada istilah terlambat, mulai saat ini kita bersama-sama berupaya untukk mengadakan pencegahan sedini mungkin dari semua jenis penyakit, yaitu antara lain kita kerjakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar,setelah mencebok bayi, bahkan setelah bangun tidur hendaknya kita mencuci tangan. Sebab sewaktu kita tidur tangan kita ini berkeliaran entah kemana, makanya perlu tangan kita cuci dengan sabun. Termasuk pula kita biasakan minum air yang sudah dimasak , dan jangan kita biarkan sampah bertumpuk dihalaman rumah agar tidak mengundang lalat.#
            Demikianlah sebagian kecil upaya pencegahan yang perlu kita lakukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan kita. Semoga bermanfaat,amin ya robbal alamin.
   
3. Pengobatan (Kuratif)
Sesuia dengan ajaran Islam yang amat memperhatikan kesehatan, Rasullah Saw memberikan tuntunan agar melakukan upaya penyembuhan apabila sakit yaitu dengan cara berobat, walaupun yang akan memberikan kesembuhan tersebut hakikatnya adalah Allah. Nabi Ibrahim As pernah berdialog dengan ayah beserta kaumnya seperti tercantum dalam Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara 78-81,



Artinya:(Yaitu Tuhan)   yang  telah  menciptkan aku,  maka Dialah yang menunjuki aku dan
Tuahanku yang Dia memberikan dan minum kepadaku dan apabila aku sakit , Dialah yang menyembuhkan aku, dan yang akan mematikan aku, kematian akan menghidupkan aku (kembali)
                        Pengobatan penyakit pengobatan penyakit yang sangat diperlukan . berulangkali Nabi Muhammad Saw mengungkapkan pentingnya upaya pengobatan atas dasar keyakinan bahwa Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali dengan obatnya, orang yang menderita sakit menjadi sembuh, dalam hadist disebutkan
 
Merka  bertanya,   ya Rasulullah,   apakah   boleh kita   berobat?   Rasulullah   Saw
Menjawab, ya wahai hamba-hamba Allah, berrobatlah, sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya, kecuali satu penyakit yaitu pikun (HR.Bokhari dan Muslim)
                        Dalam melakukan upaya pengobatan, perlu dipedomani tuntunan bahwa Islam hanya membenarkan iktiar pengobatan berdasarkan ilmu kesehatan dan kedokteran yang telah diakui kebenarannya. Berobat merupakan wasilah, adanya wasilah tidak boleh bertentangan dengan dasar-dasar aqidah Islam
4. Pemulihan ( Rehabilitatif)
                        Islam menuntun manusia untuuk memperhatikan pemulihan kesehatan atau rehabilitasi, yaitu upaya untuk memfungsikan kembali organ tubuh setelah mendapat serangan penyakit, juga termasuk upaya untuk menerima dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada orang yang cacat untuk dapat berfungsi kembali dalam masyarakat. Dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Akhmad, Al-Hakim dan Ibnu Majah
  
Umul    Mundzir      berkata:        Rasulullah      Saw     ketempatku     bersama    Ali 
Karramallahhuwajwah. Kami ketika itu mempunyai tandan-tandan kurma muda yang kergelan tangan. Nabi pun memakannya dan Ali ikut, maka sabda Nabi: hai, kau baru saja sembuh Ali, Ummul Mundzir berkata maka akupun membuatkan mereka makanan dari gandum dan Rasulullah kemudian berkata: nah, Ali, inilah makananmu, ini lebih sesuai dengan kondisimu.
            Mengenai kesempatan bagi penyandang cacat agar dapat berfungsi dalam masyarakat, terdapat riwayat yang banyak diketahui orang tentang kisah Abdullah bin Ummi Maktum. Ia adalah seorang sahabat Rasulullah yang cacat (buta) tuna netra. Abdullah tidak saja diangkat Rasulullah sebagai mu’adzin, tapi pernah pula diberi kepercayaan untuk memegang jabatan pimpinan kota Madinah, sewaktu Rasulullah pergi memimpin perang suatu peperangan.
            Rehabilitatif ini berlaku pada yang baru sembuh dari RSJ, Kusta, Narapidana, Budirini dll.
Drajat kesehatan dapat diukur dengan berbagai indikator antaralain
1.      Umur harapan hidup
2.      Angka kematian
3.      Angka kematian Ibu melahirkan
4.      Angka kematian bayi
5.      Angka kesakita
 
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar